Rabu, 13 Oktober 2010

Sejarah Perang Salib

1
 Sejarah Perang SALIB

Perang Salib Pertama dilancarkan pada 1095 oleh Paus Urban II untuk mengambil kuasa kota suci Yerusalem dan tanah suci Kristen dari Muslim. Apa yang dimulai sebagai panggilan kecil untuk meminta bantuan dengan cepat berubah menjadi migrasi dan penaklukan keseluruhan wilayah di luar Eropa.

Pengepungan Antioch, dari lukisan miniatur abad pertengahan selama Perang Salib Pertama.


Baik ksatria dan orang awam dari banyak negara di Eropa Barat, dengan sedikit pimpinan terpusat, berjalan melalui tanah dan laut menuju Yerusalem dan menangkap kota tersebut pada Juli 1099, mendirikan Kerajaan Yerusalem atau kerajaan Latin di Yerusalem. Meskipun penguasaan ini hanya berakhir kurang dari dua ratus tahun, Perang salib merupakan titik balik penguasaan dunia Barat, dan satu-satunya yang berhasil meraih tujuannya.

Read more

Senin, 11 Oktober 2010

Pembakaran Al Quran Di Amerika Serikat

1

Pembakaran Alquran yang sebelumnya akan dilakukan oleh pendeta dari Florida Terry Jones, pada peringatan tragedi 11 September, urung dilaksanakan karena mendapatkan kecaman dari berbagai pihak. Namun ternyata pembakaran dilakukan oleh pengikut Terry, pendeta Bob Old dan Danny Allen. Mereka membakar Alquran di halaman belakang sebuah rumah di Springfileld, Amerika Serikat, Sabtu (11/9) silam.
Bob Old dan rekannya Danny Allen berdiri bersama di halaman belakang rumah tua. Mereka menyebut tindakan itu sebagai panggilan dari Tuhan. Mereka membakar dua salinan Quran dan satu teks Islam lainnya di depan segelintir orang, yang sebagian besar dari media.

Seperti dilansir Detroit News, ternyata pembakaran Alquran juga terjadi di Michigan. Sebuah Alquran dibakar di depan pusat ajaran Islam di kota tersebut.
Read More

Kisah Sunan Gunung Jati

0
Sunan Gunung jati
Asal - Usul

Sebelum era Sunan Gunung Jati berdakwah di Jawa Barat. Ada seorang ulama besar dari Bagdad telah datang di daerah Cirebon bersama duapuluh dua orang muridnya. Ulama besar itu bernama Syekh Kahfi. Ulama inilah yang lebih dahulu menyiarkan agama Islam di sekitar daerah Cirebon.
Al-Kisah, putra Prabu Siliwangi dari Pajajaran bernama Pangeran Walangsungsang dan adiknya Rara Santang pada suatu malam mendapat mimpi yang sama. Mimpi itu terulang hingga tiga kali yaitu bertemu dengan Nabi Muhammad yang mengajarkan agama Islam.Wajah Nabi Muhammad yang agung dan caranya menerangkan Islam demikian mempersona membuat kedua anak muda itu merasa rindu. Tapi mimpi itu hanya terjadi tiga kali.Seperti orang kehausan, kedua anak muda itu mereguk air lebih banyak lagi, air yang akan menyejukkan jiwanya itu agama Islam. Kebetulan mereka telah mendengar adanya Syekh Dzatul Kahfi atau lebih muda disebut Syekh Datuk Kahfi yang membuka perguruan Islam di Cirebon. Mereka mengutarakan maksudnya kepada Prabu Siliwangi untuk berguru kepada Syekh Datuk Kahfi, mereka ingin memperdalam agama Islam seperti ajaran Nabi Muhammad SAW. Tapi keinginan mereka ditolak oleh Prabu Siliwangi.
Read More

Sejarah Nabi Muhammad SAW

0
Nama "Muhammad" dalam sebuah
"Muhammad" dalam bahasa Arab berarti "dia yang terpuji". muslim  mempercayai bahwa ajaran Islam yang dibawa oleh Muhammad adalah penyempurnaan dari agama-agama yang dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya. Selain itu di dalam Al-Qur'an, Surah As-Saff (QS 61:6) menyebut Muhammad dengan nama "Ahmad" (أحمد), yang dalam bahasa Arab juga berarti "terpuji".
Sebelum masa kenabian, Muhammad mendapatkan dua julukan dari para kaum Quraisy yaitu Al-Amin yang artinya "orang yang dapat dipercaya" dan As-Saadiq yang artinya "yang benar". Setelah masa kenabian para sahabatnya memanggilnya dengan gelar Rasul Allāh (رسول الله), kemudian menambahkan kalimat Shalallaahu 'Alayhi Wasallam (صلى الله عليه و سلم, yang berarti "semoga Allah memberi kebahagiaan dan keselamatan kepadanya"; sering disingkat "S.A.W" atau "SAW") setelah namanya.
Kemudian Muhammad mendapatkan julukan Abu al-Qasim yang berarti "bapak Qasim", karena Muhammad pernah memiliki anak lelaki yang bernama Qasim, tetapi ia meninggal dunia sebelum mencapai usia dewasa.
Read More

Minggu, 10 Oktober 2010

Al Quran Sebagi Penuntun Hidup

0
Umat muslim hendaknya dapat dengan benar mengerti dan menghayati apa yang terkandung dalam ayat-ayat Alquran, agar jangan sampai salah dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Karena Alquran diturunkan ke muka bumi merupakan penuntun bagi umat. Namun, tidak sedikit dari umat nonmuslim yang mencoba memutarbalikkan atau merubah bacaan Alquran demi mencapai tujuannya. Hal itu disampaikan Dr Syukri M Yusuf MA saat bertindak sebagai penceramah pada peringatan Nuzulul Quran di Aceh Timur, Kamis (26/8) malam, yang berlangsung di halaman Pendopo Peureulak.

“Kita selaku umat muslim supaya benar-benar mengerti dan menghayati apa yang terkandung di balik ayat-ayat suci Alquran tersebut, jangan sampai salah jalan dan langkah. Sebab, di dalamAlquran sudah tercantum semua pandangan hidup dan penuntun hidup bagi kita umat Islam,” kata Syukri Yusuf dalam ceramahnya. Dia mengatakan, apabila umat mengetahui dan memahami makna yang terkandung di dalam ayat-ayat Alquran, niscaya akan lebih memahami dan mengerti, sehingga akidahnya menjadi lebih dalam dan tidak dangkal.

Saat ini, terang dia lagi, banyak umat-umat nonmuslim ingin menggoyahkan umat Islam, agar berpindah keyakinan memeluk keyakinan mereka. Bahkan, tidak sedikit orang-orang kafir ingin merubah bacaan-bacaan yang indah di dalam Alquran  agar umat Islam menjadi sesat.  “Karena itu,  di bulan Ramadhan ini,  hendaknya kita semua bisa merenungkan kembali apa-apa makna yang terkandung di dalam kitab Alquran yang menjadi pedoman hidup dan penyelamat di dunia dan akhirat kelak,” ungkap pegawai Dinas Syariat Islam Provinsi Aceh ini.

Sementara itu, Wakil Bupati Aceh Timur Nasruddin Abubakar dalam sambutannya pada peringatan Nuzulul Quran yang mengusung tema “Alquran sebagai sumber perdaban”, mengatakan, Alquran sebagai kalam Allah mengandung petunjuk dan menjadi pegangan bagi umat manusia. Untuk itu, ia berharap, semua pihak untuk merenungkan  peringatan Nuzulul Quran, terutama hikmah yang terkandung  dibalik peristiwa besar nan agung itu,  agar dapat membangkitkan kembali semangat umat untuk membangun akhlak yang terpuji, peradaban yang unggul serta mulia.